Jumat, 16 November 2012

Pertumbuhan Ekonomi RI Nomor Dua Dunia

 

Menurut Bappenas, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menduduki posisi ke dua dengan pertumbuhan 6,4% pada triwulan ke dua 2012 dan mengalami kenaikan dibandingkan triwulan pertama 2012 dengan pertumbuhan 6,3%. Hanya saja pertumbuhan ekonomi kita kalah dibandingkan dengan China dengan pertumbuhan 7,85% pada semester pertama 2012, akan tetapi pertumbuhan ekonomi China mengalami pelambatan dari 8,1% menjadi 7,6%. sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh India dengan pertumbuhan sebesar 5,35%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini bahkan mampu bertahan meskipun badai krisis ekonomi global menerjang, bahkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan sementara negara-negara lain mengalami penurunan. Bank Dunia memperkirakan Indonesia  bakal menjadi negara perokonomian terbesar di dunia bersama Brazil, Rusia, India, dan China (BRIC) sehingga menjadi BRICI (Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia. Prestasi ini sangat membanggakan. Prestasi Indonesia ini berkat kerja keras pemerintah yang terus menggenjot pembangunan dan mengundang investor untuk berinvestasi di Indonesia.



Meskipun menempati posisi kedua, pertumbuhan ekonomi ini haruslah yang berkualitas. Dibalik tingginya pertumbuhan ekonomi, masih terdapat kesenjangan ekonomi pada masyarakat dan perekonomian negara kita saat ini ditopang oleh konsumsi domestik yang berorientasi ke perdagangan. barang-barang impor semakin meningkat dan ekspor mengalami pelambatan, barang-barang impor tersebut di dominasi barang konsumsi. Jika hal ini terus terjadi, maka produk-produk lokal bakal mengalami penurunan sehingga dapat mematikan produsen dalam negeri yang berakibat peningkatan pengangguran dan neraca perdagangan bakal mengalami defisit.

Untuk mendukung industri dalam negeri pemerintah harus terus melakukan pemangunan infrastruktur, memepermudah urusan birokrasi, menghilangkan pungli, pokoknya harus banyak berpihak kepada produsen dalam negeri sehingga mereka bisa bersaing dengan produk-produk luar, bukannya membiarkan mereka berjuang sendirian di tengah persaingan pasar bebas.

Pertumbuhan ekonomi juga harus diperkuat di pasar ekspornya. Walaupun permintaan dari Amerika dan Uni Eropa mengalami penurunan, Indonesia harus mencari pasar baru selain Amerika dan Uni Eropa, seperti Timur-tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Menurut saya prospek pasar negara Timur-tengah sangat bagus untuk mejual produk-produk kita seperti produk makanan dan minuman, produk farmasi, dan tekstil. Di negara-negara Arab apalagi di Arab Saudi kita bisa menjual banyak produk makanan dan Minuman kita disana, karena berjuta-juta orang berkunjung ke Kota Mekah untu menunaikan Ibadah Haji dan Umroh dan sebagian besar jamaahnya berasal dari Indonesia, maka dari itulah kita harus menjual banyak produk makanan-minuman dan farmasi disana dan kuasai pasarnya disana. Selain di Arab Saudi, di pasar negara-negara Arab lainnya kita juga harus masuki dan kuasai sepert Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait. Orang-orang Arab kan sudah kaya raya, hartanya banyak dan senang berbelanja, apalah artinya untuk membeli makanan-minuman, obat-obatan, dan pakaian bagi mereka yang harganya tidak sebanding dengan uang yang mereka punya. Apalagi disana mayoritas penduduknya adalah Muslim jadi kita haru mempromosikan busana muslim buatan Indonesia disana. Jadi, kita setidaknya harus menguasai  pasar makanan-minuman, farmasi, dan tekstil di Timur-tengah, selain itu produk-produk lainnya juga harus masuk pasar Timur-tengah seperti mesin, elektronik, kerajinan tangan, dan lainnya. Kalau kita diserang produk migas oleh negara-negara Arab, kita bisa menyerang kembali dengan produk-produk manufaktur yang bernilai lebih, layaknya kita menyerang pasar China dengan produk-produk mentah kemudian china menyerang kembali ke kita dengan produk-produk manufakturnya. Jadi Pemerintah harus memberi intensif supaya dapat menguasai pasar Timur-tengah seperti menurunkan bea keluar dan bantu mempromosikan untuk pasar Timteng supaya produk-produk kita bisa bersaing disana.

Eiits,,, jangan pandang benua Afrika sebelah mata. Karena Afrika memiliki potensi pasar untuk menjual produk-produk Indonesia. Seperti terlihat banyak Orang-orang Afrika datang ke pusat grosiran Jakarta untuk membeli barang tekstil dan dijual kembali ke negaranya, nah kita bisa banyak berpromosi dan menjual produk-produk tekstil disana, selain itu Orang-orang Afrika banyak yang senang menggunakan Batik dan Sarung seperti di negara Somalia. Dengan begitu ada potensi besar untuk menjual batik-batik kita disana, produsen-produsen Batik kita harus gencar memasarkannya disana dan pemerintah juga harus membantunya supaya Batik Indonesia banyak dikenal dan banyak menggunakan di Afrika. Selain tekstil, makanan dan minuman juga harus menguasai pasar Afrika, produk makanan Indonesia yang sudah masuk pasar Afrika adalah Indomie. Indomie telah diekspor ke beberapa negara salah satunya di Afrika, disana Indomie sudah dikenal dan digemari sebagian masyarakat Afrika. Selain Indomie produk makanan dan minuman kita juga harus dipromosikan dan masuk kepasar Afrika. Produk mesin Indonesia harus segera dipromosikan juga dan diperkenalkan ke masyarakat Afrika. Jadi, produk yang harus masuk ke pasar Afrika adalah produk-produk tekstil, makanan dan minuman, mesin, dan konstruksi. Pemerintah juga harus membantu produsen lokal agar dapat menjual produk-produknya di Afrika sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia dan menghasilkan nilai lebih bagi negara ini. Selain Afrika, Amerika Latin juga menjadi potensi untuk pasar ekspor Indonesia. Karena Amerika Latin tidak terlalu terkena badai krisis global. Produk-produk yang bisa dijual di Amerika Latin adalah produk pertanian dan perkebunan, dan olahannya. Dalam perdagangan buah-buahan kita kalah bersaing dengan negara-negara Amerika Latin. Oleh karena itu, pemerintah juga harus membantu produsen buah-buahan lokal supaya dapat menjual buah-buahan khas Indonesia di Amerika Latin.

Setidaknya selama pasar ekspor Amerika dan Uni Eropa mengalamin perlambatan akibat krisis global, menurut saya, pasar ekspor baru yang harus difokuskan adalah Negara-negara Timur-tengah dan Benua Afrika. Pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kedua pasar tersebut. Perhatian lebih tersebut berupa promosi seperti mengadakan pameran-pameran produk-produk Indonesia. Kalau kedua pasar tersebut berhasil dikuasai, maka neraca perdagangan Indonesia semakin meningkat yang berpengaruh pada peningkatan perekonomian Indonesia.

Selain ekspor, dari dalam negeri kita harus memperkuat industri manufaktur. Hasil sumber daya alam atau barang mentah jangan terlalu banyak yang dijual ke luar negeri, tetapi barang mentah tersebut harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri agar dapat memberi nilai lebih bagi perekonomian negara. Sektor pertanian, untuk menjadikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, sektor pertanian harus diberi perhatian agar para petani dapat hidup sejahtera. Pemerintah juga harus berperan serta seperti menyediakan jalur-jalur distribusi hasil pertaniannya. Jika pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan padat karya, maka akan banyak tenaga kerja yang terserap, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu mencari kerja di negeri orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar