Negara kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari hasil bumi sampai pertambangan, semuanya ada pada di negeri tercinta ini, ini semua merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut kita syukuri dan kita manfaatkan semaksimal mungkin demi kesejahteraan Masyarakat Indonesia. SDA hasil diipertambangan yang dimiliki di negara ini cukup lengkap mulai dari tambang pasir, nikel, timah, bauksit, aspal, mangan, marmer, besi, aluminium, uranium, perak, emas, batubara, tembaga, intan, perak, emas, gas, minyak. Cukup banyak bukan ? Kekayaan alam ini seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera, tapi apakah semua Masyarakat Indonesia sejahtera ? belum. Apa sebabnya ?
Indonesia memang memiliki SDA yang melimpah, namun penduduk Indonesia sangatlah banyak yaitu berjumlah 240 juta jiwa, negara kita ini merupakan negara dengan penduduk terbanyak nomor empat di dunia setelah Amerika Serikat. Jadi pembagian kesejahteraannya belum merata, kalau penduduk Indonesia cuma 50 juta jiwa, sudah sejahtera mungkin. Akan tetapi, yang menikmati hasil tambang ini hanya kalangan tertentu, orang-orang yang punya modal saja yang dapat menikmati pertambangan kita. Pertambangan kita saat ini banyak yang dikuasai oleh orang asing, mereka adalah investor-investor yang punya banyak uang, bahkan mereka membeli perusahaan tambang tersebut dari pengusaha lokal. Dengan uang yang banyak mereka mampu membeli dan membuka tambang.
Saat ini pertambangan yang paling difavoritkan oleh kalangan pengusaha adalah tambang batubara dan migas, karena cadangan batubara yang ada di negeri ini masih banyak, apalagi di Kalimantan, tak heran kalau di Kalimantan banyak tambang batubara. Batubara saat ini dicari banyak orang karena sebagai bahan bakar pengganti minyak. Di negara ini juga ada tambang emas terbesar kedua di dunia, yaitu pertambangan Freeport di Papua, Freeport adalah perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat. Katanya emas ini selanjutnya dibawa ke Amerika.
SDA yang melimpah di negara ini membuat banyak orang ngiler untuk menguasainya demi keuntungan pribadi, tak sedikit yang memiliki pertambangan tersebut adalah orang asing, keuntungannya pun pasti untuk orang asing. Sektor pertambangan adalah sektor penggerak roda perekonomian nasional yang diikuti sektor manufaktur dan perdagangan. Akan tetapi, sektor pertambangan ini tidaklah produktif karena tambang suatu saat akan habis, yang harus diutamakan adalah sektor manufaktur (industri).
Sekarang ini banyak buruh-buruh pabrik yang meminta gajinya dinaikkan, takutnya kalau dinaikkan investor akan lari ke negara yang gajinya dianggap lebih murah. Padahal sektor manufaktur adalah sektor yang sangat penting bagi perekonomian nasional, dan sektor ini sangat sensitif terhadap UMR. Seharusnya yang upahnya dinaikkan itu di sektor pertambangan, keuntungan yang dihasilkan di pertambangan bisa mencapai "Triliunan Rupiah". Sebagai contoh, sampai saat ini apakah masyarakat Papua (terutama disekitar area tambang Freeport) sejahtera ? tidak. Padahal perusahaan tersebut mencetak laba sebesar "Dua Triliun Rupiah", belum lagi emasnya dibawa ke Amerika sana. Seharusnya buruh-buruh di pertambangan sejahtera, malah yang sejahtera kalangan tertentu dan bos-bosnya. Buruh-buruh tersebut masih hidup dalam keadaan pas-pasan. Padahal keuntungan perusahaan pertambangan besar-besar belum lagi ada yang licik dengan bermain-main dengan pajak. Seharusnya buruh tambang menuntut kenaikan upah yang lebih besar lagi dong (apalagi yang bekerja di perusahaan asing) ! Jangan sampai kekayaan kita kabur begitu saja ke tangan asing ! Ingat ! yang penting bagi perekonomian kita sekarang ini mengutamakan sektor manufaktur. Itu yang penting. Sektor manufaktur dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita, sektor pertambangan hanya kesenangan sesaat bagi perekonomian kita.
Negara kita ini hanya sebgai sapi perah penghasil uang bagi merek, tuntutlah kenaikan gaji, ingat ! tuntutan kenaikan upah yang lebih tinggi lagi harus di pertambangan batubara dan emas.
Sejahterakan Indonesia ! Sejahterakan Buruh Tambang !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar